A. Ikatan Ionik
Ikatan
ionik dalam senyawa organik terbentuk melalui trransfer satu atau dua elektron valensi dari satu atom
ke atom lainnya. Atom yang memberikan elektronnya dan menjadi bermuatan positif
disebut kation dan atom yang menerima elektron dan menjadi bermuatan negatif
disebut anion. Contohnya:
Na
+ Cl menjadi Na+
+ Cl-
Atom
natrium hanya memiliki satu elektron valensi. Dengan memberikan elektron itu
tercapailah susunan elektron neon. Pada saat yang sama, ia menjadi bermuatan
positif, yaitu kation natrium. Atom klorin mempunyai 7 elektron valensi. Dengan
menerima 1 elektron tambahan dari Na maka tercapailah susunan elektron argon dan ia menjadi
bermuatan negatif, yaitu anion klorida. Atom elektropositif (Na) berperan
memberikan elektron dan membentuk kation. Sedangkan atom elektronegatif (Cl)
berperan menerima elektron dan membentuk anion.
Umumnya,
dalam baris mendatar pada tabel periodik, unsur yang paling kiri adalah unsur
yg paling elektro positif, dan yg paling elektronegatif adalah unsur yang
paling kanan. Dalam lajur tegak, unsur
yg lebih elektropositif terletak paling bawah, dan unsur yang lebih
elektronegatif di bagian atas. Biasanya senyawa ionik terbentuk bila atom elektropositif
kuat dan atom elektronegatif kuat berikatan. Pada hakikatnya, ikatan ionik sama
sekali bukan merupakan ikatan yang sesungguhnya. Karena muatannya berlawanan,
ion-ion ini tarik menarik seperti dua kutub magnet yang berlawanan.
B. Ikatan Kovalen
Suatu
ikatan kovalen terbentuk bila dua atom bersama-sama menggunakan satu atau lebih
pasangan elektron. Dua atau lebih atom yang terhubung oleh ikatan kovalen
membentuk suatu molekul. Bila kedua atom identik atau memiliki
elektronegativitas yang sama, pasangan elektron tersebut digunakan bersamma
secara merata. Contoh:
H. + .H menjadi H:H + kalor
Setiap
atom hidrogen dapat dianggap telah memenuhi kulit elektron pertamanya melalui
proses pemakaian bersama. Artinya, setiap atom di anggap “memiliki” semua
elektron yang telah digunakan bersama dengan atom lainnya.
Bila
2 atom H bergabung membentuk satu molekul (H2), kalor
dilepaskan. Sebaliknya, jumlah kalor (energi) yang sama harus di pasok agar
ikatan dalam molekul hodrogen putus menjadi atom-atomnya.Ikatan
H-H merupakan ikatan yang sangat kuat. Alasan utamanya ialah karena pasangan
elektron yang digunakan bersama tertarik ke
kedua inti hidrogen, sementara dalam atom hidrogen, elektron hanya
ditarik oleh satu inti saja. Akan tetapi gaya lain dalam molekul hidrogen
cenderung untuk mengimbangi tarikan di antara pasangan elektron dan inti. Gaya
ini adalah tolakan di antara dua inti yang bermuatan sama dan
tolakan diantara dua elektron yang bermuatan sama. Suatu kesetimbangan tercapai
di antara gaya tarikan dan tolakan ini.
Atom hidrogen dalam kimia organiik tidak saling terpisah
atau berfusi (bergabung) menjadi satu. Sebaliknya, atom-atom itu tetap
terhubung atau berikatan,dan bergetar pada jarak kesetimbangan tertentu, yang
kita namakan panjang ikatan (bond legth).
Untuk molekul hidrogen, panjang ikatan (artinya, jarak rata-rata diantara dua
inti hidrogen) ialah 0,74 Å. Panjang ikatan kovalen bergantung pada atom-atom
yang berikatan dan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama di antara
atom-atom yang bersangkutan.
Description: IKATAN IONIK DAN KOVALEN, Rating: 4.5, Reviewer: Unknown, ItemReviewed: IKATAN IONIK DAN KOVALEN
0 comments:
Post a Comment